Minggu, 08 Oktober 2017

JAMA'AH MUSLIMIN (HIZBULLAH) LEBIH SALAF DARI SALAFIYAH



Oleh: Agus Zainal Asikin

Jika menurut Dr Zakir Naik orang Muslim lebih Kristen dari orang Kristen karena lima alasan, Menurut saya pribadi lima alasan juga Jama'ah Muslimin (Hizbullah) lebih Salaf dari Salafiyah yang mengklaim bermanhaj Salaf tapi jauh dari aqidah salafus sholih tabi'in tabi'ut tabi'in.

Dr Zakir Naik, Apa yang diutarakan oleh Dai asal India ini bukanlah tanpa alasan. Setidaknya ada lima alasan yang membuat mengapa ia begitu berani menyatakan bahwa Islam lebih Kristen dalam bersikap terhadap ajaran Yesus.

1. Sunat (Khitan)
Dalam Bibel dinyatakan bahwa Yesus disunat pada hari kedelapan. Namun kenyataannya hampir semua orang Kristen banyak yang tidak disunat. Sementara umat muslim disunat sehingga pantas muslim disebut lebih mengikuti ajaran Yesus.

2. Tidak Meminum Alkohol
Dalam Bibel diajarkan bahwa manusia jangan meminum alkohol. Ini terdapat dalam kitab Efesus 5:18 dan kitab Amsal 20:1. Jika dilihat umat Kristen yang ada di Barat kebanyakan dari mereka suka meminum alkohol, sedangkan umat muslim tidak meminumnya karena merupakan barang yang haram.

3. Tidak Memakan Babi
Bibel juga menyatakan bahwa jangan makan babi. Ini terdapat dalam kitab Imamat 11:7-8, kitab ulangan 14:8 dan kitab Yesaya 65:2-5. Akan tetapi kenyataannya banyak dari mereka yang justru senang makan babi. Dan umat Islam justru tidak memakannya.

4. Kerudung (hijab)
Bibel juga menyebutkan tentang kewajiban wanita untuk berhijab atau menutupi rambutnya. Ini bisa dilihat dalam kitab Ulangan 22:5, Timotius 2:9 dan Korintus 11: 5-6 dimana isinya adalah perintah hijab. Namun kenyataannya hampir seluruh wanita Kristen yang umum tidak mengenakan hijab.

5. Mengesakan Tuhan
Dalam kitab Matius 4:10 Yesus berkata kepada Iblis, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

Sangat jelas bahwa dalam kitab Bibel tidak ada satu pun pernyataan yang ambigu seperti “Akulah Tuhan” ataupun “Sembahlah aku.” Semua ayat menunjukkan bahwa Yesus mengakui adanya Allah yang Esa sebagaimana yang telah umat muslim lakukan.

Jadi bukanlah tanpa alasan Dr Zakir Naik mengatakan bahwa Islam lebih Kristen dari umat Kristen sendiri. Semoga jadi sebuah pengetahuan dan pembelajaran untuk kita semua bahwa setiap Nabi yang datang ke dunia sama-sama menyuruh beribadah hanya kepada Allah semata.

Begitu juga menurut pribadi saya ada lima alasan mengapa Jama'ah Muslimin (Hizbullah) saya anggap lebih Salaf dari Salafy sehingga Jama'ah Muslimin (Hizbullah) tidak perlu menamakan diri Salafiyah karena tidak ada perintahnya dari Rasulullah menamakan diri Salafy.

Sebenarnya siapa salafus sholih..? Banyak ungkapan para ulama dalam mendefinisikan maksud dari “salafus sholih”. ringkasnya, ada dua dimensi pokok dalam istilah ini: zaman (waktu) dan manhaj (metode).

a.Zaman, maksudnya salafus sholih dinisbatkan kepada pada pendahulu umat ini yang hidup pada tiga generasi pertama: sahabat,tabi’in dan tabi’ut tabi’in.

b.Manhaj, maksudnya metode yang digunakan oleh tiga generasi pendahulu di atas dalam memahami dan memperjuangkan Islam yaitu dengan.

1.BerJama'ah.
Sebagaimana firman Allah pada QS.Ali Imran: 103,QS.Al-Mu'minun: 52.53.54,QS.Al-Anbiya:92,93,QS,Ar-Rum:31,32,QS.Ali-Imran:105.dan QS.Al-An'am:159.
http://syariat-islam1.blogspot.co.id/2015/11/jamaah-imaamah-dan-baiat.html?m=1
Allah memerintahkan kepada hambaNya untuk bersatu, bersama² atau ber-Jama'ah dan dilarang berfirqoh² dan juga dalam hadits dari Hudzaifah bin Yaman "talzamu jama'atal muslimina wa imaamahum" Rasulullah berwasiat agar ber-iltizam didalam Jama'ah Muslimin dan Imaam mereka yang diangkat berdasarkan syari'at bai'at, lalu bagaimana dengan Salafy yang berkomitmen pada penguasa demokrasi ?

2.Imaam,Kholifah,Ulil Amri.
Sebagaimana firman Allah pada QS.As-Sajdah:24,QS.Al-Anbiya: 73,QS.An-Nur:55, QS. Al-An'am:165, QS.Al-Fathir:39, QS.An-Nisa:59, dan QS.An-Nisa:83 dan masih banyak lagi dalam hadits bahwa Allah menjadikan Imaam,Khalifah atau Ulil Amri minkum bagi orang² yang beriman, lalu bagaimana dengan Salafy yang menjadikan penguasa demokrasi itu Ulil Amri ?

3.Bai'at/Janji.
Sebagaimana firman Allah QS. Al Fath : 10 dan QS. At-Taubah : 111 bahwa bai'at kepada Rasulullah hakikatnya berbai'at kepada Allah, bai'at kepada seorang Imaam atau Khalifah hakikatnya berbai'at kepada Allah sebagaimana dijelaskan dalam banyak hadits:
http://hubbaib.blogspot.co.id/2013/04/iii-dalil-dalil-baiat.html?m=1
Lalu bagaimana dengan Salafy yang mengatakan bahwa bai'at selain kepada penguasa demokrasi adalah bid'ah ?

4.Kepemimpinan Muslimin.
Setelah berakhirnya masa kenabian yang dipimpin oleh Rasulullah selama 23 tahun umat Islam dipimpin oleh para Khalifah Khulafaur Rasyidin dimulai dari pembai'atan Abu Bakar Asshidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib, adapun kepemimpinan mereka bukan secara bersamaan dan turun tahta sebagaimana kerajaan bukan pula ada hubungan kekeluargaan melainkan estafet setelah meninggal kemudian digantikan dengan yang lainnya karena jabatannya adalah seumur hidup, lalu bagaimana dengan Salafy yang bai'atnya melalui coblos dibilik² suara dan jabatan ulil amrinya hanya lima (5) tahun?

5.Jama'ah Muslimin (Hizbullah lebih Salaf dari Salafy dan
InsyaAllah lebih sunnah dari yang mengaku Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, Jama'ah Muslimin (Hizbullah) lebih Salaf dari Salafy karena nama Jama'ah Muslimin (Hizbullah) adalah perintah dari Rasulullah sementara nama Salafy tidak diketahui perintah siapa oleh karena itu Jama'ah Muslimin (Hizbullah) berusaha meniti manhaj salafus sholih tabi'in tabi'ut tabi'in walau tidak menamakan diri Salafiyah, bukan pula manhaj Salafy yang banyak versi:
http://aljamaah-khilafah.blogspot.co.id/2015/04/soal-jawab-jamaah-imaamah-dan-baiat.html?m=1
Adapun kepemimpinan Jama'ah Muslimin (Hizbullah) berdasarkan syari'at bai'atul imaroh/imaamah dan musyawarah ahlul halli wal aqdi dan jabatan Imaam/Khalifahnya adalah seumur hidup,itulah wala dan baro Jama'ah Muslimin (Hizbullah) terhadap syari'at,lalu bagaimana dengan Salafy wala dan bara'terhadap syari'at ?

-Wallahu 'alam bisshowwab-